adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Bicara untukmu ibu,
Seorang ibu
Seakan mendengar tangisanku yang tersembunyi
Tetap menghantar pesan nasihat
Walau “jangan risau ibu” kuulang berkali-kali
Terasa seakan pintu langit terbuka
Dia wakil daripada Ilahi
Menyentuh sayang hatiku
Aku tersenyum
Saat semua orang menyatakan aku kuat
Dikau wahai ibu mengetahui anakandamu ini
Bermesej-mesej kau hantar sebagai penenang hati
Seakan tangisku yang tersembunyi kau dengari dengan jelas sekali
Ibu,
Kalau aku mampu beli seluruh dunia untuk bersamamu
Makan aku uruskan itu sesegera waktu
Tapi aku tertakhluk kelemahan kudratku,
Hanya usaha sahaja yang ada padaku,
Jangan risau ibu,
Jangan risau
Aku amat percaya dan sangat percaya
Sitar takdir yang sentiasa bersamaku
Sentiasa terpetik dan tidak akan menzalimiku
Bukan sepanjang masa lagunya sedih
Bukan sepanjang masa juga lagunya bahagia
Namun tuan sitar telah berjanji kepadaku ibu
Setiap kesusahan itu diiringi dengan kesenangan,
Kuulang jangan risau ibu,
Lepaskanlah tembakan-tembakan doamu kepadaku
Jangan kau hentikan layangan kasihmu padaku
Aku telah berjanji padamu untuk terus hidup
Maka aku akan terus hidup dengan janjiku itu
Ibu,
Sesungguhnya kita tidak tahu apa takdir yang tertulis
Mungkin Ilahi hanya menggegarkan kita sebentar
Menguji keimanan
Dan ini belum tentu lagi kesudahan
Tersenyumlah ibu,
Bahagiamu bahagiaku
Laramu laraku,
dengan senyumanmu,
Akan kuhentak awan dengan telapak kakiku.
0 comments:
Post a Comment